Minggu, 29 Maret 2015

Ibadah Terakhir


“Bangun nak… udah subuh ayo shalat” ajak mama padaku.
“Iya ma… udah bangun nih” kataku pada mama.
Dengan agak ngantuk, kuturunkan kakiku ke lantai dan berjalan untuk mengambil air wud
hu’. Sesudah mengambil air wudhu’ aku shalat subuh berjama’ah bareng ayah, mama, kak syasa dan fahri. Lalu aku mandi dan bersiap-siap untuk bergegas ke sekolah, aku salami tangan ayah dan mama, dan “assalammualaikum” ucapku pada mama dan ayah. “Wa’alaikumsalam” ucap mereka lagi. Aku naik sepeda olahraga kesayangan ayah dan kukayuh pedal sepedanya sekuat tenagaku.
Aku sudah sampai di sekolah, tapi rasa lelahku masih ada. “Hello… good morning” sapa ririn dan nisa sahabatku.
“Good morning too… harusnya kalau jumpa sesama muslim ucap ASSALAMMUALAIKUM donk” sapaku sekaligus nasehatku pada mereka.
“Iya deh…” Kata ririn padaku.
“I too” sambung nisa.
“Sof, ke kelas yuk” ajak ririn padaku.
“Kalau aku gak diajak” rajuk nisa pada aku dan ririn.
“Kamu juga donk…” Ajakku pada nisa.
Aku, ririn dan nisa pun berjalan di kelas. “Nisa kamu bawa al-Qur’an?” Tanyaku pada nisa.
“Bawa donk..”
“Pinjam nis..”
“Nah…”
Nisa pun meminjamiku al-Qur’an, lalu kubaca juz 30. setelah membaca al-Qur’an, aku menuju mushalla yang dekat dengan sekolahku dan kumasuki uang saku ku semua dalam kotak infaq. kata ibu guruku beramal itu indah, hatiku menjadi tenang. Aku pun kembali menuju ke kelas karena bell sudah berbunyi.
Ketika aku di kelas, “semoga itu bisa jadi ibadah terakhir..” Kataku dengan bahagia. Tiba-tiba tetesan darah keluar dari hidungku. Semua teman yang melihatku terkejut. pandanganku menghitam, badanku lemas tak berdaya hingga aku terjatuh di lantai putih kelas.
“Dimana aku?” Tanyaku dalam hati. kulihat di sekelilingku semua indah yang tak dapatku ucapkan.” Apa ini namanya surga? tempat yang dijanjikan oleh Allah SWT untuk orang-orang yang beriman” tanyaku dalam hati lagi. aku pun berkeliling hingga puas dengan tempat ini.
Aku buka kelopak mataku perlahan-lahan, hidung dipenuhi selang dan tanganku ada infus. kulihat di sekelilingku ayah, mama, bu yulia dan semua temanku termasuk dua sahabatku. “Sofia udah sadar te..” Kata ririn dengan kegirangan pada mamaku.
“Dimana aku ma?” Tanyaku pada mama.
“Di rumah sakit sayang..” Jawab mama dengan sedih.
Tanganku merogoh saku yang berada di rok sekolah dan kuberikan pada mama dan mama pun membacanya
Surat untuk keluarga dan sahabat
Mama ayah aku masih menyayangimu, dan dapat yang aku ucapkan kepadamu hanya kata TERIMA KASIH atas segalanya. aku sebenarnya tak ingin meninggalkan ayah, mama, kak syasa dan fahri tapi ini takdir Allah SWT. Sudah 1 tahun aku terkena kanker darah. Allah, tante aina dan aku yang mengetahuinya. Aku dan tante aina sengaja tidak memberi taukan tentang penyakit ini aku takut ayah, mama, kak syasa dan fahri sedih atas penyakit ini, kata mama benar kalau beramal hidup akan tenang, dan terima kasih buat Ririn dan Nisa sahabatku telah mengajari apa arti hidup ini. jika aku pergi jangan tangisi aku lagi, aku sayang kok sama kalian semua dan ikhlaskan aku pergi dengan iringan doa.
Salamku
Sofia

Keluarga dan sahabatku menangis, “as’haduallah ila ha’illalah wa as’hadu anna muhammadar rasullah” kataku sambil melipatkan tangan, aku menghembuskan nafas terakhirku.


Karya : 
MIRZA
Xmia4 (SMA 1 BAE)

Senin, 09 Maret 2015

Manfaat dan Keajaiban Membaca Shalawat











Membaca shalawat sebagai bentuk realisasi ketaatan kepada perintah Allah ta’ala.
manfaat membaca sholawat adalah.
  • membaca sholawat satukali dapat mengangkat drajat 10 kali
  • mendapatkan 10 kebaikan @sholawat
  • dihapusnya dosa/ pengampunan dari allah
  • menjadi sebab utama dikabulkannya doa
  • mendapatan syafaat nabi Agung Muhammad SAW
  • Shalawat bisa mengganti dan menduduki ibadah shadaqoh.
  • Menjadi sebab seseorang menjadi mulia
  • mendapat  kabar gembira sebelum matinya.
  • Akan meraih keamanan dan keselamatan di hari kiamat.
  • Bisa membantu mengingatkan sesuatu yang terlupa.
  • Membaca shalawat mampu mengusir dan melenyapkan kemiskinan.
  • menghilangkan penyakit bakhil dari seorang hamba.
  • Membaca shalawat menjadi jalan menuju surga.
  • menjadi penyempurna bagi pembicaraan pada saat berkhutbah
  • mengeluarkan seseorang dari sifat kasar dan keras kepala.
  • Mendatangkan keberkahan kepada orang yang membaca shalawat.
Shalawat adalah doa karena dengan membaca shalawat berarti telah memuji khalilullah dan kekasih-Nya. Dengan itu berarti telah mendoakan baik untuknya.
______________
(Di salin dari kitab yang ditulis Abu Muhammad Abdul Haq al-Hasyimi)
Hadits Tentang Keajaiban Membaca Shalawat
Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Imam para utusan, penutup para nabi, diutus pembawa rahmat bagi alam semesta, panglima bagi orang-orang yang memiliki muka bercahaya, pemberi syafaat bagi orang-orang yang berdosa, dan pemilik bendara pujian pada hari pembalasan. Semoga shalawat juga tercurah atas keluarganya yang bersih dan para sahabatnya.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {56}
Artinya : Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. 33:56)
Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali maka Allah akan membalasnya sepuluh kali.
Pelayan kedua wahyu, penggemar dua tanah suci, dan pecinta utusan Allah bagi bangsa jin dan manusia berkata, “risalah ini saya himpun untuk menjelaskan tentang keajaiban membawa shalawat kepada penghulu anak Adam. Saya himpun sebagai hadiah bagi para pembawa shalawat Nabi. Saya menurunkan delapan puluh hadits tentang shalawat yang saya sertakan rujukan dan faedahnya, yang saya ringkas dari kitab “Jalaul Afham” karya Ibnu Qayyim, dan saya menambahi isinya kemudian saya beri judul “al-Arbainin Fis Shalah ala Ibnu Dzabihain”. Saya memohon kepada agar menjadikan tulisan ini sebagai perantara untuk meraih syafaat dan penjamin selamat.
Ditulis oleh: Abu Muhammad Abdul Haq al-Hasyimi 1363 H
1. Dari Abu Bakar as-Shiddiq berkata bahwa aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda:
من صلي علي كنت شفيعه يوم القيامة
Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka aku akan memberinya syafaat pada hari kiamat. (Hadits riwayat Ibnu Syahiin dalam at-Targhib dan Ibnu Basykawal).
2. Dari Umar bin Khaththab dari Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda:
من صلى عليك واحدة صلى الله عليه وسلم عشرا ورفع له عشر درجات
Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali shalawat, maka Allah akan membalas sepuluh kali shalawat dan mengangkatnya sepuluh derajat. (Dikeluarkan Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Ibnu Abu Syaibah, al-Bazzar, Ibnu Syahiin dan al-Ismaili dengan sanad ma’lul).[1]
3. Dari Ali bin Abu Thalib berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda:
"البخيل الذي من ذكرت عنده فلم يصل علي".
Manusia bakhil adalah orang yang disebut namaku di sisinya, tetapi tidak membaca shalawat kepadaku. (Dikeluarkan Imam at-Tirmidzi dan beliau berkata bahwa hadits hasan shahih. Dan juga dikeluarkan Imam Nasa’i, Ibnu Hibban dal al-Hakim).
4. Dari Ali bin Abu Thalib[2] berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda:
"من سره أن يكتالَ بالمكيالِ الأوفى إذا صلَّى علينا أهل البيت فليقل: اللهم صلِّ على محمدٍ النبيِّ الأمي وأزواجه أمهات المؤمنين وذريته وأهل بيته، كما صليت على آل إبراهيم؛ إنك حميدٌ مجيدٌ".
Barangsiapa yang ingin mendapat balasan dengan takaran yang penuh ketika membaca shalawat kepada kami, ahli bait, maka hendaknya membaca: Allahumma Shalli Ala Muhammad an-Nabi al-Ummi, Wa Azwajihi Ummahatil Mukminin Wa Dzurriatihi Wa Ahli Baitihi, Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim, Innaka Hamidun Majid (Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad, seorang nabi yang ummi, kepada isteri-isterinya sebagai ibunda kaum mukminin, anak cucunya dan keluarganya sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. (Dikeluarkan Imam an-Nasa’i)[3]
5. Hadits Dari Abu Mas’ud.
عن أبي مسعود الأنصاري أنه قال: أتانا رسول اللّه صلى الله عليه وسلم في مجلس سعد بن عبادة فقال له بشير بن سعد: أمرنا اللّه أن نصلي عليك يارسول اللّه، فكيف نصلي عليك؟ فسكت رسول اللّه صلى الله عليه وسلم حتى تمنينا أنه لم يسأله، ثم قال رسول اللّه صلى الله عليه وسلم "قولوا: اللهم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمدٍ، كما صليت على آل إبراهيم؛ ٌ و بارك على محمدٍ وعلى آل محمدٍ، كما باركت على آل إبراهيم؛ في العالمين إنك حميدٌ مجيدٌ". والسلام كما قد علمتم
Dari Abu Mas’ud berkata: Pernah Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda hadir ditengah kami sementara kami sedang berada di majlisnya Sa’ad bin Ubadah. Maka Basyir bin Sa’ad bertanya kepada beliau: Allah telah memerintahkan kepada kami bershalawat kepadamu, bagaimanakah cara bershalawat kepadamu. Abu Mas’ud berkata: Maka Rasulullah diam, sehingga kami ingin kalau sekiranya ia (Basyir bin Saad) tidak bertanya kepada beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda: Ucapkanlah Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim, Wa Bararik Ala Muhammad Wa Ala Ali Muhammad Kama Barakta Ala Ali Ibrahim Fil Aalamina Innaka Hamidun Majid. (Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim atas sekalian semesta alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia). Adapun salam sebagaimana yang kalian ketahui. ( Dikeluarkan Ahmad, Muslim, Abu Daud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan al-Hakim).
6. Dari Ibnu Abu Laila berkata bahwa Ka’ab bin Ujrah berkata: Maukah kami aku beri suatu hadiah? Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda telah hadir di tengah kami, maka kami bertanya: Kami telah mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu, tapi bagaimana membaca shalawat kepadamu. Beliau bersabda: Ucapkanlah
"اللهم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمدٍ، كما صليت على آل إبراهيم؛ إنك حميدٌ مجيدٌ، اللهمَّ بارك على محمدٍ وعلى آل محمدٍ، كما باركت على آل إبراهيم؛ إنك حميدٌ مجيدٌ".
Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa ‘Ala Ali Muhammad, Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid, Allahumma Bararik Ala Muhammad Wa Ala Ali Muhammad Kama Barakta Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid.(Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maka Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. (Dikeluarkan Bukhari dan Muslim serta Abu Daud)
7. Dari Ibnu Abu Laila berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda: Hadirlah kalian. Maka kamipun hadir. Ketika naik mimbar pada tangga pertama beliau mengucapkan ‘Amin’, kemudian naik mimbar pada tangga kedua beliau mengucapkan ‘Amin’. Kemudian naik mimbar pada tangga ketiga beliau juga mengucapkan ‘Amin’. Setelah usai khutbah, beliau turun dari mimbar, maka kami bertanya kepada beliau: Wahai Rasulullah kami mendengar darimu sesuatu yang belum pernah kami dengar darimu sebelumnya. Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda: Sesungguhnya Jibril datang kepadaku lalu berkata: Semoga semakin jauh dari Allah, orang yang menemui Ramadhan namun tidak diampuni dosanya. Maka aku katakan Amin. Ketika aku naik mimbar pada tangga kedua, Jibril berkata: Semoga semakin jauh dari Allah, orang yang namamu disebut namun dia tidak membaca shalawat kepadamu, maka aku katakan Amin. Ketika aku naik mimbar pada tangga ketiga, Jibril berkata: Semoga semakin jauh dari Allah, orang yang menemui kedua orang tuanya dalam keadaan tua renta, atau salah satunya, namun dia tidak masuk surga. Maka aku katakan Amin. ( Dikeluarkan Ibnu Khuzaimah dan al-Hakim dan beliau berkata: Sanadnya shahih).
8. Dari Abu Humaid as-Sa’idi bahwa mereka berkata: Wahai Rasulullah bagaimana kami membaca shalawat kepadamu, maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda: Ucapkanlah:
"اللهم صلِّ على محمدٍ وأزواجه وذريته، كما صليت على آل إبراهيم، وبارك على محمدٍ وأزواجه وذريته، كما باركت على آل إبراهيم؛ إنك حميدٌ مجيدٌ".
Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa Azwaajihi Wa Dzurriyatihi, Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim, Wa Barik Ala Muhammad Wa Azwaajihi Wa Dzurriyatihi, Kama Barakta Ala Ali Ibrahim Innaka Hamidun Majid. (Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad, isteri-isterinya dan anak-anak cucunya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada keluarga Ibrahim. Berkahilah Muhammad, isteri-isterinya dan anak-anak cucunya, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. (Dikeluarkan Imam Bukhari dan Muslim).
9. Abu Usaid berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda bersabda: Jika diantara kamu masuk masjid maka ucapkanlah shalawat dan salam kepada nabi dan bacalah:
اللهم صلي علي محمد اللَّهمَّ افتح لي أبواب رحمتك، فإِذا خرج فليقل: اللَّهمَّ إنِّي أسألك من فضلك".
“Allahumma Shalli Ala Muhammad, Allahumma Iftah Li Abwaaba Rahmatik, ( Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad, ya Allah bukalah untukku pintu-pintu rahmat-Mu) dan jika keluar dari Masjid, hendaklah ia ucapkan “Allahumma Inni As’aluka Min Fadzlik. Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebagian dari karunia-Mu) (Dikeluarkan Imam Muslim dan Abu Daud secara ringkas)
10. Hadits Abu Said al-Khudri
عن أبي سعيد الخدري؛ قال:- قلنا يا رسول الله! هذا السلام عليك قد عرفناه. فكيف الصلاة؟ قال ((قولوا: اللهم صل على محمد عبدك ورسولك كما صليت على آل إبراهيم. وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم)).
Dari Abu Said al-Khudri berkata bahwa kami bertanya: Wahai Rasulullah, Salam kepadamu kami telah mengetahui, maka bagaimanakah kami bershalawat kepadamu? Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: Ucapkanlah: Allahumma Shalli Ala Muhammad Abdika Warasulika Kama Shallaita Ala Ali Ibrahim. Wabarik Ala Muhammad Wa Ala Ali Muhammad Kama Barakta Ala Ibrahim. (Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad, hamba-Mu dan utusan-Mu, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim). (Dikeluarkan Bukhari)

Senin, 02 Maret 2015

Tips-Trik terhindar dari Adzab Kubur


Kehidupan di dunia yang amat singkat ini adalah merupakan bagian dari perjalanan manusia yang amat panjang. Meninggal dunia adalah perkara yang pasti. Setelah itu dilanjutkan dengan tinggalnya seseorang di alam kubur sampai tegaknya hari kiamat. Dalam kubur, terdapat suatu adzab tersendiri, di antaranya yaitu pukulan yang dahsyat, himpitan tanah sampai tulang rusuknya berselisih, panas yang memenuhi ruang kuburnya, dan lain-lain sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih. Dalam masa penantian ini, tentu saja setiap orang menginginkan untuk selamat dari adzab yang ada dalam kuburnya. Semoga Allah melindungi kita semua dari adzab kubur.
berikut ini adalah beberapa perkara yang dapat menyelamatkan seseorang dari adzab kubur, antara lain yaitu:

  1. Membaca Surat Tabarak Setiap Malam
Hal Itu Berdasarkan Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Surat Tabarak adalah pelindung dari Adzab Kubur."
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu beliau berkata : Barangsiapa yang membaca Tabarakalladzi Biyadihil Mulku setiap malam, maka Allah Ta’ala akan menahannya disebabkan oleh bacaan tersebut dari adzab kubur. Kami -pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam- menamainya al-Mani’ah (penahan). Ia dalam Kitabullah adalah sebuah surat yang barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka dia telah banyak dan berbuat baik.
2. Menjaga Diri Dari Percikan Air Kencing
Meninggalkan bersuci dari najis setelah buang air kecil dan tidak berhati-hati dengannya sehingga mengenai anggota badan atau pakaian adalah per­kara terbanyak yang menyebab­kan seseorang mendapatkan adzab kubur. Dalilnya adalah
sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Kebanyakan adzab kubur itu adalah disebabkan oleh air kencing.”
Imam al-Munawi rahimahullah berkata, “Maksudnya adalah bahwa kebanyakan adzab kubur itu adalah disebabkan oleh sikap meremehkan dalam menjaga dari air kencing.”
3. Menjauhi Perbuatan Namimah (Mengadu Domba)
Berlaku mengadu domba sesama manusia adalah termasuk sebab diadzabnya seseorang di alam kuburnya. Hal itu berdasar­kan hadits berikut :
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu ia berkata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya keduanya adalah sedang diadzab. Tidaklah keduanya diadzab disebabkan perkara yang (tampak) besar. Adapun salah satunya tidak bersuci ketika buang air kecil, sedangkan orang yang kedua adalah dahulunya berjalan dengan melakukan namimah (adu domba)”
Kemudian beliau mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah, lalu beliau membelahnya menjadi dua bagian, lalu beliau menancapkan pada masing-masing kuburan tersebut sebatang. Mereka (yaitu para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal itu?”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Semoga adzab kubur itu menjadi diringankan atas keduanya selama kedua batang tersebut belum kering.”
4. Meninggalkan Perbuatan dan Perkataan yang Mengandung Ghibah (Menggunjing)
Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Maksiat yang menyebabkan adzab pada hari kiamat ada dua macam yaitu hak Allah Ta’ala dan hak hamba-hambaNya.
Perkara pertama yang diadili pada hari kiamat dari jenis hak­-hak Allah Ta’ala adalah sholat, sedangkan dari jenis hak-hak hamba adalah masalah darah.
Adapun di alam barzakh, maka perkara yang diadili pertama kali adalah muqaddimah (pendahuluan) dari dua hak ini dan sarana-sarananya.
Jadi, muqaddimah sholat adalah bersuci dari hadats dan najis, sedangkan muqoddimah masalah darah adalah namimah (perbuatan mengadu domba) dan merendahkan kehormatan. Dua perkara ini adalah berupa gangguan yang paling ringan (dalam hal pelanggarannya), oleh karena itu perhitungan dan adzab di alam barzakh dimulai dengan keduanya.”
5. Tidak Berwasiat Agar Diadakan Niyahah (Ratapan) Setelah Meninggalnya
Berwasiat kepada orang lain agar meratapi kematiannya adalah merupakan perbuatan yang diharamkan dan dapat menyebabkan diadzabnya seseorang dalam kuburnya. Dalil­nya adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Mayyit (orang yang telah me­ninggal) itu diadzab di alam kuburnya disebabkan oleh ratapan atasnya.”
Imam al-Baihaqi rahimahullah berkata, “Bab adzab kubur yang dikhawatirkan akan menimpa disebabkan oleh ratapan untuk mayyit. Sebagian ahli ilmu berkata, ‘Hal itu apabila (orang yang meninggal dunia) berwasiat agar dirinya diratapi setelah mati’.”
6. Selalu Berada Dalam Keadaan Suci Ketika Sholat
7. Menolong Orang yang Terdhalimi
Kedua perkara ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : Ada seorang hamba di antara hamba-­hamba Allah yang dipukul di kubur­nya sebanyak seratus cambukan. la terus-menerus memohon dan berdoa agar pukulannya hanya satu kali saja, maka kuburnyapun menjadi penuh dengan api. Ketika telah diangkat dan tersadar, maka ia berkata, “Mengapa engkau memukulku ?” Maka dijawab, “Sesungguhnya engkau pernah telah melewati orang yang terdzolimi, akan tetapi engkau tidak menolongnya.”
8. Bersedekah
Bersedekah adalah dapat menyelamatkan dari adzab kubur. Dalilnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya sedekah itu benar-­benar dapat memadamkan panasnya kubur dari orang yang menghuninya. Dan seorang mukmin itu hanyalah bernaung pada hari kiamat di bawah naungan sedekahnya.”
9. Amal-amal Sholih Seperti Sholat, Puasa, Kebaikan Dan Sebagainya
Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “sesungguhnya mayit itu apabila diletakkan di dalam kuburnya, maka ia mendengar suara sandal-sandal mereka ketika mereka berpaling darinya. Apabila dia adalah orang yang beriman, maka sholat itu berada di samping kepalanya, puasa berada di sebelah kanannya, zakat di sebelah kirinya, dan perbuatan baik seperti shadaqah, shalat, perbuatan ma’ruf, perbuatan ihsan kepada manusia berada di kedua kakinya. Lalu didatangi dari arah kepalanya, maka shalat berkata, “Tidak ada jalan masuk dari arahku”. Lalu didatangi dari sebelah kanannya, maka puasa mengatakan, “Tidak ada jalan masuk dari arahku”, lalu didatangi dari sebelah kirinya, maka zakat berkata, “Tidak ada jalan masuk dari arahku “. Lalu didatangi dari arah kedua kakinya, maka perbuatan baik yang berupa sedekah, shalat, perbuatan ma’ruf dan ihsan kepada manusia mengatakan, “Tidak ada jalan masuk dari arahku”. Lalu dikatakan kepada orang tersebut, “Duduklah”. …
10. Membaca al-Qur’an
11. Berjalan menuju masjid
Membaca al-Qur’an dan melangkah menuju masjid untuk beribadah didalamnya adalah merupakan perkara yang dapat menyelamatkan dari adzab kubur. Hal itu berdasarkan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Seseorang didatangkan di dalam kuburnya. Apabila dia didatangi dari arah kepalanya, maka bacaan al-Qur’an membelanya. Apabila didatangi dari arah kedua tangannya, maka sedekah membelanya. Apabila didatangi dari arah kedua kakinya, maka langkah orang itu ke masjid-­masjid membelanya.
12. Berlindung dari adzab kubur
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah meme­rintahkan umatnya agar ber­lindung dari adzab kubur. Perintah tersebut tidak hanya sekali, bahkan berulang-ulang dalam beberapa keadaan yang ditemui oleh seorang muslim setiap harinya. Di antaranya adalah :
a. Setiap selesai tasyahhud akhir.
Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Apabila salah seorang di antara kalian telah selesai dari bertasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara: dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari keburukan fitnahnya Dajjal al-­Masih. “
b. Pagi dan petang
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila berada pada waktu petang beliau membaca : Kami berada pada waktu petang, sedangkan kekuasaan adalah kepunyaan Allah. Segala puji bagi Allah. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi­Nya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, aku memohon kebaikan malam ini dan berlindung dari keburukan malam ini dan keburukan apa-apa yang ada setelahnya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan buruknya masa tua. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari adzab di Neraka dan adzab di kubur. ”